Jika sebuah manufaktur ingin dikatakan bagus, skor OEE mereka harus di atas 85%, yang mana skor di atas 85% adalah standar global untuk menilai produktivitas sebuah manufaktur. Untuk menghitung OEE di sebuah manufaktur, banyak aspek yang harus dihitung dan diidentifikasi, misalnya 6 big losses. Menghitung dan mengidentifikasi kerugian-kerugian ini akan sangat memakan waktu jika dikerjakan secara manual. Maka perlu adanya digitalisasi OEE di shop floor untuk mempermudah perhitungan OEE dan identifikasi kerugian.
Baca juga: Keuntungan Digitalisasi OEE
Seperti halnya transformasi digital di aspek lain, digitalisasi OEE bukan perkara mudah, bahkan bagi perusahaan-perusahaan besar sekalipun. Banyak yang perlu dipertimbangkan mulai dari biaya, ROI, kesiapan SDM, infrastruktur, roadmap, hingga memilih vendor yang tepat yang bisa bekerja sama dengan baik, bahkan sampai bisa menjadi partner transformasi.
Memilih vendor yang tepat sangat krusial bagi keberhasilan implementasi OEE digital. Hal ini karena vendor yang bertugas menyediakan teknologi bagi perusahaan Anda. Vendor tersebut harus benar-benar paham kebutuhan di shop floor Anda. Tentu Anda tidak ingin uang yang dikeluarkan perusahaan untuk digitalisasi OEE terbuang sia-sia karena salah implementasi, kan? Maka dari itu, ada beberapa tips yang bisa membantu pertimbangan Anda dalam memilih vendor untuk proyek digitalisasi OEE Anda.
1. Cek pengalaman calon vendor yang Anda pilih. Cek apakah mereka memiliki klien atau pernah menangani kasus serupa dengan industri Anda, apakah mereka memahami cara industri Anda bekerja. Salah satu cara untuk mengetahui ini adalah dengan melihat contoh studi kasus yang dipublikasikan atau menanyakan langsung ke calon vendor. Di Machine Vision Indonesia, kami telah bekerja sama dalam menangani transformasi digital berbagai perusahaan baik skala nasional, BUMN, hingga perusahaan global.
2. Apakah calon vendor yang Anda pilih bisa menyesuaikan kondisi di perusahaan Anda, atau Anda perlu menyesuaikan vendor tersebut. Perhitungan OEE di setiap perusahaan bisa berbeda, akan sangat susah jika Anda harus menyesuaikan apa yang dimiliki vendor karena Anda bisa-bisa harus mengubah seluruh proses bisnis dan membuang lebih banyak waktu dan uang. Vendor seperti Machine Vision Indonesia menawarkan solusi digitalisasi OEE dengan perhitungan yang menyesuaikan kondisi di perusahaan Anda.
3. Periksa kemampuan teknikal calon vendor Anda. Saat mengevaluasi calon vendor, tanyakan apakah mereka memiliki tim teknis terdedikasi yang dapat membuat konsep solusi digitalisasi OEE Anda. Mintalah rincian fokus teknologi mereka, skalabilitas operasi, dan jika perlu, mintalah mereka untuk mendemokan prototype yang mereka miliki. Sangat penting untuk memastikan bahwa keahlian teknologi calon vendor sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Machine Vision Indonesia memiliki tim terdedikasi untuk merealisasikan konsep digitalisasi OEE yang Anda butuhkan. Kami juga menyediakan demo untuk solusi digitalisasi OEE.
4. Ketahui program kemitraan dan pelayanan yang ditawarkan. Faktor terakhir dan sangat penting saat mencari vendor penyedia solusi digitalisasi OEE adalah bagaimana layanan partnership yang ditawarkan dan bagaimana visi mereka untuk mendukung digitalisasi di perusahaan Anda bisa berjalan baik bahkan di masa-masa sulit. Machine Vision Indonesia memahami bahwa digitalisasi adalah perjalanan panjang. Kami menawarkan dukungan penuh terkait konsultasi, penyelesaian masalah hingga pengembangan roadmap digitalisasi untuk eskalasi perusahaan Anda.
Keempat tips di atas hanyalah beberapa hal utama yang wajib dipastikan sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan sebuah vendor digitalisasi OEE. Memilih vendor yang tepat sebagai partner digitalisasi OEE akan meningkatkan keberhasilan implementasi di shop floor Anda. Cek halaman solusi digitalisasi OEE untuk mengetahui lebih lanjut kapabilitas Machine Vision.
Comments