Efisiensi dan efektivitas selalu menjadi tujuan setiap perusahaan manufaktur. Mengurangi waktu, biaya, pemborosan, serta meningkatkan kapasitas produksi dan added value adalah PR yang tak kunjung selesai. Upaya-upaya ini, bagi pelaku industri manufaktur mungkin lebih familiar disebut sebagai konsep lean manufacturing, manufaktur ramping. Lean adalah sebuah konsep dimana proses operasi di lantai produksi diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengeliminasi hal-hal yang tidak perlu.
Seperti yang (mungkin) sebagian dari kita tahu, konsep lean ini awalnya diperkenalkan oleh Ford Motors dengan model T pada sistem manufakturnya. Setelah Ford, konsep lean dikembangkan lagi oleh Toyota. Toyota Production System (TPS) milik Toyota menjadi konsep lean yang sangat dikenal hingga saat ini dan hampir semua manufaktur di dunia menerapkan prinsip-prinsip TPS di pabriknya. Selain TPS, ada pula konsep lean six sigma.
Baca juga: Awal Mula Konsep Lean yang Merubah Industri
Kita sudah banyak mengetahui bagaimana keberhasilan penerapan lean manufacturing di Ford maupun Toyota karena dari sanalah konsep ini lahir. Tapi tahukah Anda bahwa banyak juga perusahaan yang telah berhasil dalam mengimplementasikan lean manufacturing di pabriknya? Berikut adalah beberapa contoh perusahaan yang telah mengadopsi konsep lean dan memperoleh keuntungan darinya.
Nike
Adakah yang tidak mengenal merek sepatu dan pakaian olahraga ini? Nike adalah salah satu yang berhasil menerapkan konsep lean di pabriknya. Mengusung filosofi “make today better”, lean manufacturing di Nike dipandang sebagai sistem bisnis dan peluang untuk melakukan continuous improvement yang bertujuan menghasilkan produk dengan kualitas terbaik sekaligus menghilangkan pemborosan. Untuk mewujudkannya, setiap karyawan di Nike dilatih tentang kekuatan kerja tim sebagai kunci untuk meningkatkan operasi. Setiap karyawan dilatih dan didorong untuk bisa memecahkan masalah yang terkait dan dekat dengan apa yang mereka kerjakan sehari-hari.
Baca juga: Strategi Bertahan Nike di Tengah COVID-19
Intel
Intel dikenal sebagai perusahaan pembuat prosesor komputer yang memimpin pasar dunia. Penerapan konsep lean di perusahaan berhasil membantu Intel mengenalkan chip baru dari tim RnD ke pabrik lebih cepat. Selain itu Intel juga berhasil menekan biaya, menurunkan bottleneck dan mempercepat proses produksi serta meningkatkan kualitas produk mereka.
Boeing
Produsen pesawat terbang, Boeing juga tidak ketinggalan mengadopsi konsep lean ala TPS di pabriknya. Proses pembuatan pesawat terbang yang lebih customize dibanding mass-production di perusahaan otomotif membuat standarisasi tidak umum dilakukan. Namun baru-baru ini, Boeing berencana untuk menggunakan teknik manufaktur yang lebih baru dan lebih terstandarisasi untuk pesawat jet 777X barunya. Yang dilakukan Boeing dalam memerangi pemborosan dan merampingkan proses produksi tidak lain adalah untuk mencapai cost competitiveness.
Chevron
Perusahaan minyak asal Amerika Serikat ini juga tidak ketinggalan untuk menerapkan konsep lean di perusahaannya. Mulai dari edukasi karyawan hingga pemasok-pemasoknya. Perjalanan lean di Chevron bermula pada tahun 2000 di salah satu unit operasinya di Indonesia. Dari Indonesia, konsep six sigma mulai diadaptasi di unit bisnis di California Barat dan kemudian berkembang hingga sekarang. Berkat implementasi prinsip six sigma, Chevron berhasil melakukan penghematan besar-besaran dan memberikan keuntungan bagi ketiga elemen stakeholdernya yaitu karyawan, pemasok dan pelanggan.
Dari keempat contoh perusahaan di atas, prinsip-prinsip lean manufacturing dapat diterapkan di berbagai macam perusahaan. Untuk mengawalinya serta memastikan keberhasilan dan keberlanjutannya, perusahaan harus terlebih dahulu mengedukasi dan menanamkan budaya ini kepada para karyawan. Karena lean manufacturing merupakan upaya perbaikan terus menerus (continuous improvement) yang tidak ada akhirnya.
コメント