Dalam dunia bisnis, Virtual Reality (VR) menjadi inovasi yang menarik banyak perusahaan dari berbagai sektor industri. VR menjadi teknologi yang menawarkan berbagai pengalaman imersif dan interaktif di dunia virtual. Penggunaan VR dalam bisnis dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan performa perusahaan.
VR membuka peluang perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional mereka. Melalui penggunaan pengalaman virtual yang realistis, VR dapat membantu perusahaan dalam proses desain dan pengembangan produk. Selain itu, VR juga memiliki potensi dalam melatih karyawan dengan simulasi yang aman dan realistis, yang mengurangi risiko kesalahan dan mempercepat waktu pelatihan.
Pada artikel ini, akan membahas perusahaan apa saja yang telah menggunakan Virtual Reality sebagai bagian dari strategi bisnis mereka. Dengan memberikan contoh ini, diharapkan ini akan menggambarkan bagaimana perusahaan menggunakan VR untuk meningkatkan operasional bisnis mereka.
Perusahaan yang Adopsi Virtual Reality
1. Petrokimia Gresik
Merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pupuk terbesar dan terlengkap di Indonesia. Salah satu permasalahan Petrokimia Gresik adalah adanya kesenjangan keterampilan di karyawan nya, kurangnya pelatihan dikarenakan mesin tidak bisa berhenti beroperasi untuk pelatihan. Sehingga hal ini menjadi concern Petrokimia Gresik dan mulai menggunakan Virtual Reality sebagai sarana pelatihan untuk internal dan eksternal seperti siswa atau anak magang. Petrokimia Gresik juga membangun kurang lebih 64 modul yang bisa digunakan.
Hasilnya, VR Training dapat mengurangi kesenjangan keterampilan karyawan. Pada umumnya pelatihan akan menghabiskan waktu 1 tahun, namun dengan menggunakan VR dapat berhasil mengurangi masa pelatihan hingga 6 bulan.
2. Porsche
Porsche adalah produsen otomotif asal Jerman spesialisasi dalam produksi mobil sport, SUV, dan sedan. Porsche ingin memberikan pengalaman yang menarik kepada pelanggannya dan mengambil keputusan untuk mengadopsi VR. Porsche memberikan kesempatan calon pelanggan atau pelanggan nya untuk mencoba mobil Cayenne dengan virtual game. Saat mobil bergerak, data mengemudi diterjemahkan langsung untuk memberikan realisme baik dan meminimalkan risiko mabuk kendaraan. Selain itu, Porsche juga menciptakan Taycan VR Experience, dimana kesempatan bagi pelanggan untuk menjelajahi EV secara digital. Pengalaman VR memungkinkan pelanggan untuk melihat Porsche baru dari dekat.
Hal ini menawarkan daya tarik baru bagi pelanggan yang paham otomotif dan hiburan yang akan berdampak pada peningkatan penjualan dan kepuasan pelanggan.
3. Boeing
Salah satu perusahaan yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, roket, dan satelit di dunia saat ini. Boeing membangun VR Training untuk membantu pengetahuan teknisi dalam merancang 737 MAX 10. Selain itu, VR digunakan untuk tugas manufaktur tertentu yang lebih terspesialisasi. Boeing menggabungkan pelatihan realitas virtual dengan menunjukkan kepada engineer berbagai peralatan yang berperan dan cara menyatukannya menggunakan 3D model yang mendetail. Boeing juga menggunakan VR dalam pelatihan untuk pilot.
Hasilnya, Boeing telah mengurangi 75% waktu pelatihan saat menggunakan VR.
4. Walmart
Walmart adalah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang pengoperasian jaringan department store. Walmart yang mempunyai puluhan cabang dan ratusan karyawan ingin memperbaharui metode pelatihannya sehingga muncullah solusi VR Training. Rencananya, VR Training akan difokuskan di 3 area utama: teknologi baru, softskills seperti empati dan customer service, dan kepatuhan. Saat ini Walmart telah membangun 45 modul berbasis aktivitas. Kemampuan VR dapat memperkaya pengetahuan karyawan, dan penerapannya akan terus berkembang dari sini.
Hasilnya, pelatihan menggunakan VR dapat meningkatkan kepuasan karyawan sebanyak 30% dan meningkat 10%-15% tingkat retensi pengetahuan.
5. Nestlé
Salah satu perusahaan makan dan minuman terbesar di dunia. Nestle percaya bahwa karyawan adalah aset penting perusahaan. Dalam meningkatkan keselamatan tenaga kerja, Nestle pun mulai mengadopsi VR untuk pelatihan. Bahwa di pabrik banyak area yang berpotensi berbahaya dan untuk menghindari kecelakaan, maka melalui gambar dan video 360 derajat dari lokasi perusahaan, karyawan mendapatkan pemahaman tentang situasi yang dihadapi dan dapat dicegah. Dengan menggunakan tombol kontrol, mereka berinteraksi dengan instruksi keselamatan yang relevan atau menjawab pertanyaan tentang tindakan yang tepat untuk dilakukan.
Penutup
Dalam artikel ini telah menjelaskan berbagai perusahaan yang berhasil menggunakan VR sebagai bagian dari strategi bisnis. Mereka telah mengambil langkah maju dalam memanfaatkan potensi VR mereka untuk meningkatkan efisiensi operasional, pengalaman pelanggan, dan pelatihan karyawan. Penggunaan Virtual Reality akan terus berkembang dan menunjukkan potensi yang sangat menjanjikan. Melihat kesuksesan perusahaan yang mengadopsi VR, penting bagi perusahaan lain untuk mempertimbangkan penggunaan teknologi ini. Dengan dunia yang terhubung dengan digital, mengadopsi VR akan memberikan keunggulan kompetitif, memperbaiki proses bisnis, meningkatkan kinerja karyawan, dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan Anda.
Apakah perusahaan Anda ingin mulai membangun Virtual Reality? Sekarang tidak perlu bingung, segera konsultasikan dengan tim ahli Machine Vision untuk mendapatkan insight cara membangun VR yang tepat.
Comentários