Kemampuan dalam menarik, melibatkan, mengembangkan dan mempertahankan karyawan sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Tim yang terlibat adalah fondasi keunggulan kompetitif bisnis. Manajer SDM saat ini sedang menjajaki cara baru dalam mendorong keterlibatan dan motivasi karyawan, dan ini dimulai dengan memprioritaskan karyawan sebagai inti kesuksesan perusahaan.
Selama bertahun-tahun, perusahaan manufaktur beroperasi dengan membuat perubahan kecil dan terus-menerus meningkat (continuous improvement). Seperti kebanyakan sektor, manufaktur sekarang dipandang sebagai area perubahan konstan. Manufaktur modern harus mampu memahami, menginterpretasikan, dan merespon dengan cepat terhadap perubahan harapan pelanggan dan karyawan. Mengembangkan kesigapan ini bisa menjadi tantangan, terutama dalam konteks Industri 4.0, revolusi industri terkini dan fokusnya yang besar pada interkonektivitas, otomasi, pembelajaran mesin, dan real-time data.
Tantangan yang Dihadapi Saat Ini
1. Kesenjangan Keterampilan
Jenis tenaga kerja di industri manufaktur dan keterampilan yang mereka butuhkan saat ini sedang mengalami perubahan yang luar biasa. Pengenalan teknologi modern dan mekanisasi yang cepat telah menyebabkan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan tenaga kerja yang paham teknologi.
Ada juga kebutuhan yang meningkat akan tenaga kerja multi-terampil, bukan hanya mereka yang terlatih dalam satu bidang pekerjaan.
Industri menghadapi kekurangan karyawan yang akut dengan keterampilan yang diperlukan ini, dan lowongan pekerjaan tetap tidak terisi. Kesenjangan keterampilan sangat besar dan terus melebar. Ini bukan keadaan yang menyenangkan dari perspektif produktivitas dan persaingan.
2. Kepatuhan Berkelanjutan Terhadap Peraturan Industri yang Selalu Berubah
Meskipun mengetahui betapa pentingnya kepatuhan dan konsekuensi apa yang ditimbulkan oleh ketidakpatuhan, industri manufaktur masih kesulitan mengelola kepatuhan. Hukum yang berlaku terkadang rumit, ketat, dan diperbarui secara berkala.
Industri merasa sulit untuk menggunakan metode tradisional untuk memastikan bahwa ia melatih semua stafnya (yang terkadang mencapai ratusan atau ribuan) dan informasinya dapat diterima dengan baik.
3. Meminimalkan Kehilangan Produktivitas
Rata-rata, karyawan mengalami sebanyak 56 gangguan sehari, dan mereka membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memfokuskan kembali perhatian mereka pada pekerjaan yang mereka lakukan.
Gangguan kerja atau gangguan karena pelatihan adalah contohnya. Ini adalah tantangan nyata lainnya dalam industri manufaktur.
Seringkali, pekerja perlu melepaskan diri dari pekerjaannya di lantai produksi dan meluangkan waktu untuk menghadiri sesi pelatihan. Hal ini dapat menyebabkan downtime, mengganggu alur kerja mereka, dan menyebabkan kinerja yang buruk dan hilangnya produktivitas, yang pada akhirnya mempengaruhi hasil akhir produk.
4. Biaya Pelatihan Tinggi
Pelatihan di industri manufaktur memakan biaya yang cukup banyak, belum lagi jika karyawan melakukan kesalahan yang dapat merusak sebuah mesin.
Manufaktur adalah bidang yang sangat terspesialisasi dengan banyak panduan tentang proses manufaktur, peralatan, dan masalah keselamatan & kepatuhan. Jadi, pelatihan membutuhkan pelatih, demo, dan alat peraga yang sangat terampil untuk pelatihan langsung.
Tambahkan ke biaya pelatih dan biaya membawa karyawan dari unit yang berbeda ke tempat pelatihan pusat.
5. Melatih dan Mempertahankan Karyawan Baru
Seperti disebutkan di bagian sebelumnya, industri manufaktur sedang melewati fase kekurangan keterampilan. Banyak posisi tetap terbuka untuk diisi oleh karyawan baru. Jadi, melatih dan mempertahankan karyawan baru adalah prioritas.
Menjadi bidang khusus, industri melihat permintaan yang tinggi untuk karyawan berpengalaman, yang mengarah ke lebih banyak tingkat putus sekolah. Karyawan baru terus bergabung untuk peran berbeda di lokasi berbeda. Melatih mereka dengan kecepatan sangat tinggi menjadikan tantangan besar.
6. Menjaga Pelatihan Aman
Masalah keselamatan bagi karyawan manufaktur tidak terbatas pada pekerjaan sehari-hari mereka. Ini juga mencakup keselamatan selama pelatihan.
Ini karena, sebagian besar waktu, pelatihan melibatkan pengoperasian mesin atau peralatan. Jika dilakukan secara tidak benar, seperti tanpa alat pelindung, bisa menjadi berbahaya, bahkan berujung pada cedera dan kematian.
Faktanya, kontak dengan benda dan peralatan menyumbang 34% dari cedera di fasilitas manufaktur. Pengoperasian yang salah dapat menyebabkan kegagalan mesin, yang dapat diperbaiki, tetapi kerusakan yang ditimbulkannya pada manusia mungkin tidak dapat dipulihkan.
Ini adalah tantangan utama yang dihadapi industri manufaktur dalam hal pelatihan karyawan.
Saat ini sudah hadir solusi lain seperti VR Training, AR Training dan LMS yang menjadikan salah satu solusi paling andal untuk masalah industri manufaktur. Dengan teknologi tersebut membuat pelatihan jadi lebih menarik, fleksibel, dan konsisten.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, Anda dapat dengan mudah melakukan hal berikut:
Mengurangi kesenjangan keterampilan
Onboard dan latih karyawan baru dengan cara yang menarik
Perbarui konten pelatihan dengan cepat
Memberikan pelatihan kepatuhan tepat waktu dan memenuhi tenggat waktu
Latih pekerja dengan mudah tentang rilis dan pembaruan produk
Meminimalkan hilangnya produktivitas
Mengurangi biaya pelatihan dan tenaga kerja manusia
Pastikan keamanan selama pelatihan
Jadi, hampir tidak ada alasan untuk tidak mengadopsi salah satu teknologi ini.
Dapatkan teknologi yang tepat untuk perusahaan Anda untuk memberikan versi terbaik dari pengembangan dan pelatihan karyawan. Lihat betapa mudahnya kemudian dapat meningkatkan cara Anda melatih dan cara karyawan belajar dengan mengatasi semua tantangan pelatihan dan pengembangan karyawan di industri manufaktur dengan cara yang menarik dan aman.
Comments