Syngenta adalah salah satu perusahaan global yang bergerak di bidang agrikultur. Syngenta hadir di 90 negara, didukung oleh 89 lokasi produksi dan supply, 116 lokasi R&D, dan 28.000 karyawan yang berkomitmen di seluruh dunia. Sebagai pemimpin global di bidang agrikultur, tujuan Syngenta adalah membantu memberi makan dunia sambil menjaga planet ini.
Selain menyediakan benih tanaman terbaik, Syngenta juga memproduksi sejumlah besar produk perlindungan tanaman yang mana dalam penjualannya tidak mudah. Mereka dihadapkan pada regulasi ketat di setiap negara yang bisa mempengaruhi impor, ekspor, proses manufaktur, dan bahkan penerapan produk oleh pelanggan.
Dengan supply chain yang sangat kompleks, Syngenta awalnya memiliki visibilitas yang sangat terbatas tentang keberadaan kargo mereka dan biaya spesifik dari proses logistik mereka. Kompleksnya aliran supply chain ini tentu menghadirkan masalah yang kompleks pula.
Pada tahun 2015, Syngenta menjalankan misi untuk mendigitalkan supply chain mereka. Mereka melakukan evolusi terhadap supply chain mereka. Mereka paham bahwa jika mereka mengubah sistem supply chain yang kompleks dalam semalam hanya akan membawa risiko yang tidak perlu. Oleh karena itu misi digitalisasi ini dijalankan dengan tiga fase
Merencanakan pertumbuhan
Menyiapkan ekosistem
Memberdayakan orang-orang di dalamnya
Untuk mendigitalkan logistik mereka dan mendapatkan visibilitas penuh pada pengiriman mereka, mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan penyedia logistik khusus (alih-alih membangun sistem internal) yang dinilai lebih siap untuk memastikan pelayanan dan peningkatan efektifitas. Selain itu, menggandeng pihak ketiga sudah menjamin ketersediaan teknologi dari mereka sehingga memungkinkan integrasi tanpa batas dengan sistem ERP yang dimiliki Syngenta
Syngenta mengembangkan strategi logistik yang akan diaktifkan melalui model operasi baru. Model ini disusun berdasarkan penggunaan meja operasi pusat yang dieksternalisasi, yang difasilitasi oleh penyedia logistik pihak keempat (4PL) yang berspesialisasi dalam pelaksanaan logistik. Rencana ini bersamaan dengan keputusan untuk berinvestasi dalam penyedia platform kolaborasi supply chain berbasis cloud, untuk memungkinkan solusi logistik digital yang akan memberikan transparansi yang diinginkan.
Tujuan dari program ini tidak hanya dirancang untuk mengelola permintaan dan kompleksitas supply chain Syngenta yang terus berkembang, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan pemikiran inovatif dalam bidang logistik melalui kerja sama yang erat dengan mitra yang terlibat, sehingga Syngenta dapat menghadirkan kelincahan, skalabilitas, dan penyederhanaan proses.
Usaha-usaha transformasi tersebut kini memberikan Syngenta visibilitas yang belum pernah mereka miliki sebelumnya. Dari konfirmasi penjemputan hingga kedatangan di pintu pelanggan, sistem baru ini juga menyediakan banyak pencapaian sepanjang perjalanan. Setiap penyimpangan dari rencana secara otomatis terekam ke dalam sistem sehingga memungkinkan Syngenta untuk bereaksi sesuai dengan keadaan.
Transformasi supply chain yang telah dilakukan Syngenta ini juga memudahkan proses logistik selama pandemi. Dengan memanfaatkan data yang terpusat, mereka bisa memperoleh visibilitas penuh dari pesanan yang akan datang dan tertunda serta memudahkan kemampuan untuk mengkomunikasikan prioritas Syngenta dengan partner mereka. dengan jelas kepada kami tentang prioritas mereka. Terlepas dari kesulitan yang disebabkan oleh COVID-19, Syngenta telah berhasil melewati tantangan karena visibilitas supply chain mereka yang kuat sebagai hasil yang dari usaha peningkatan dan perbaikan selama bertahun-tahun.
Syngenta menyadari tantangan yang muncul di era modern dan untuk mengatasi tantangan ini berarti mereka harus membawa praktik kuno ke tahap evolusi modern, dan untuk mencapainya berarti mereka harus meluncurkan program transformasi komprehensif dengan digital sebagai intinya. Maka dari itu digitalisasi yang dilakukan Syngenta tidak hanya digitalisasi pada supply chain. Mereka juga melakukan digitalisasi pada shop floor dan pemberdayaan pelanggan.
Source: Maersk
Comments