Proses supply chain di industri FMCG memiliki penyebaran yang luas dengan banyak point of sales sehingga penting bagi bagi para pemain di bidang ini untuk terus mengawasi sistem manajemen supply chain mereka untuk menghindari overstock.
Perusahaan FMCG dihadapkan pada beragam tantangan, salah satu yang paling banyak dihadapi oleh perusahaan skala kecil maupun besar adalah masalah persediaan. Banyak perusahaan cenderung melakukan overstock, menyimpan persediaan berlebih, baik itu bahan mentah maupun barang jadi. Penyebabnya biasanya karena S&OP yang tidak berkomunikasi dengan baik, tim sales tidak dapat memprediksi permintaan pasar dengan tepat sehingga orang-orang di shop floor memproduksi berlebih. Penyebab lainnya yaitu pola pikir bahwa mereka harus siap sedia jika suatu saat permintaan tiba-tiba melonjak, seperti insiden panic buying di awal pandemi lalu.
Bahan baku dan barang jadi yang diproduksi pabrik FMCG biasanya sangat rentan mengalami kerusakan. Baik karena barang cepat busuk, sensitif dengan kondisi lingkungan ataupun salah penanganan. Dengan menyimpan persediaan berlebih, perusahaan membuka diri pada peluang-peluang kerugian seperti itu, yang sebenarnya bisa dihindari dengan tidak menyimpan berlebih. Selain itu, saat menyimpan stok berlebih, perusahaan juga harus melihat biaya penyimpanan yang membengkak dalam laporan keuangan mereka.
Sangat penting untuk memastikan bahwa pabrik memiliki persediaan yang baik dan tidak berlebihan. Meskipun produk-produk yang dihasilkan industri FMCG pasti dibutuhkan banyak konsumen, tidak berarti mereka harus melakukan produksi yang ekstensif. Pada saat yang sama, mereka juga harus memastikan bahwa mereka tidak kekurangan stok. Memperkirakan permintaan dengan tepat dan menyelaraskan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan memang menjadi tugas yang menantang bagi para pelaku FMCG.
Selain meningkatkan kemampuan analisis peramalan produksi para profesionalnya, perusahaan-perusahaan ini juga dapat membangun sistem terdigitalisasi untuk memudahkan mereka dalam mengelola gudang penyimpanan dan menjaga keseimbangan produksi dan pasokan. Selain itu, adanya sistem digital juga dapat membantu mereka mendapatkan visibilitas penuh dari permintaan dan membuat keputusan produksi yang lebih baik.
Warehouse Management System dari Machine Vision Indonesia dapat menjadi solusi bagi industri manufaktur khususnya sektor FMCG untuk mengatasi tantangan overstocking. Implementasi Warehouse Management System bisa membantu perusahaan menghindari kelebihan stok dengan cara:
Mengintegrasikan S&OP
Warehouse Management System dari Machine Vision Indonesia mendukung integrasi antara ERP, working order dan gudang. Sebelum menentukan target produksi, manajer bisa melakukan cross-check berapa jumlah stok yang ada di gudang, berapa pesanan yang masuk dan sumber daya yang diperlukan. Dengan begitu, masalah kelebihan stok bisa dihindari dengan mudah.
Mengoptimalkan arus barang keluar
Seperti yang telah disebutkan di atas, barang-barang FMCG sangat rentan terhadap kerusakan. Warehouse Management System dari Machine Vision Indonesia dilengkapi pengaturan metode penyimpanan FIFO, LIFO, FEFO dan average. Perusahaan bisa memilih metode yang paling tepat untuk menentukan barang yang harus keluar terlebih dahulu.
Dokumentasi perpindahan barang
Kelebihan stok bisa juga terjadi karena barang keluar masuk tidak terdokumentasikan dengan baik. Dengan Warehouse Management System dari Machine Vision Indonesia, perusahaan bisa merekam dan melacak pergerakan barang dengan bantuan RFID sehingga meningkatkan akurasi persediaan. Perusahaan bisa melacak siapa yang mengambil barang apa, berapa banyak barang keluar dan masuk hingga detail informasi barang tersebut.
Melalui implementasi teknologi digital di area gudang, masalah supply chain terkait stok bisa ditangani dengan lebih mudah. Apabila perusahaan sudah menerapkan digitalisasi supply chain, Warehouse Management System bisa diintegrasikan di seluruh aliran supply chain agar semakin tercipta visibilitas yang lebih luas.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait Warehouse Management System dari Machine Vision Indonesia, Anda bisa hubungi kami.
Comments