Dunia manufaktur sangat kompleks. Banyak perusahaan manufaktur yang hanya mementingkan bagaimana produk dibuat dan segera dipasarkan ke pelanggan. Padahal koordinasi antar pekerja juga sangat penting di bagian produksi. Sehingga perusahaan masih kesulitan bagaimana merencanakan gambaran produksi ideal dan menimbulkan kesalahan saat produksi.
Dari gagal memperhitungkan kondisi real-time hingga mengharapkan algoritme penjadwalan untuk menyelesaikan semua masalah produksi, berikut adalah beberapa kesalahan yang umum terjadi dan perlu di hindari di shop-floor.
1. Shop Floor tidak Terintegrasi
Ketika perusahaan berkembang, akan semakin sulit untuk memantau proses produksi langsung. Ada kondisi dimana manajerial tidak tahu bagaimana keadaan di shop-floor, teknisi tidak tahu bagaimana kondisi mesin saat ini. Sebab peralatan atau mesin di shop-floor yang tidak terintegrasi satu sama lain, mengakibatkan data yang tidak terpusat. Hal ini menghambat produktivitas proses produksi sehingga semakin lama barang sampai di tangan pelanggan.
2. Mengabaikan Maintenance
Peralatan atau mesin di perusahaan manufaktur sering menangani proses yang kompleks sehingga performa peralatan akan menurun seiring berjalannya waktu.
Masalahnya perusahaan sering mengabaikan hal ini. Akibatnya, proses produksi menjadi tidak optimal dan hasil produksi buruk. Hal ini mempertaruhkan nama baik dan reputasi perusahaan.
3. Tidak Patuh Terhadap SOP
Pekerja di perusahaan manufaktur, masih terjebak, bingung, dan tidak jelas tentang bagaimana melanjutkan pekerjaan tertentu. Seringkali, mereka menemukan bahwa suatu tugas terlalu rumit atau membosankan. Dalam kasus ini, kurangnya SOP dan checklist yang menunjukkan arahan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas kemungkinan besar akan mengakibatkan kesalahan. Jika pekerja lupa, melakukan kesalahan, maka berpotensi mengancam keselamatan pekerja.
4. Mengukur KPI yang Salah
Pekerja di bagian produksi memiliki banyak KPI yang perlu diukur. Tetapi, ada beberapa kejadian dimana mereka memantau KPI yang salah sehingga membuang waktu dan sumber daya. Seringkali mengakibatkan masalah di production line.
5. Kurangnya Kesadaran K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan manufaktur sangatlah penting. Umumnya, pelatihan K3 selalu dilakukan saat onboarding. Tetapi seiring berjalannya waktu saat bekerja, pekerja seringkali lalai menerapkan K3. Akibat dari kelalaian ini, sering terjadi kecelakaan kerja yang akan berimbas ke pekerja lainnya juga.
Dilihat dari beberapa poin tersebut, masalah berakar dari ketidakmampuan para pekerja dalam menganalisis keperluan dan kurangnya awareness permasalahan di shop-floor. Solusi yang tepat adalah memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah pekerjaan.
Solusinya, agar shop-floor terintegrasi perlunya perusahaan menggunakan Manufacturing Data Platform, all-in-one solution untuk semua data manufaktur di shop-floor dengan analisis langsung, real-time data, dan mudah terintegrasi dengan sistem atau software yang sudah digunakan perusahaan.
Pelatihan juga perlu ditingkatkan seperti menggunakan VR Training, AR Training atau LMS agar memudahkan pelatihan dan meningkatkan interaksi pekerja.
Perusahaan perlu mengatasi beberapa hal untuk mengurangi kesalahan umum yang sering terjadi di shop-floor. Dengan ini, akan meningkatkan rasa aman dan produktivitas bagi perusahaan dan pekerja.
Comments