Manajemen inventaris di Industri Otomotif tidak hanya sekedar mengetahui berapa banyak ketersediaan produk, namun mencakup pelacakan produk dari pemasok, proses manufaktur hingga sampai ke tangan pelanggan. Menjaga inventaris dan produksi tetap stabil hingga memastikan visibilitas yang konsisten merupakan hal krusial untuk tetap menjaga kelancaran rantai pasokan otomotif. Namun dalam kenyataannya ada beberapa hal yang menjadi penghambat, salah satunya adalah permintaan pasar yang fluktuatif.
Ketidakpastian permintaan pasar memang sulit dikendalikan, terlebih karena pengaruh eksternal seperti pandemi yang seringkali menyebabkan gangguan, entah memunculkan surplus atau kekurangan inventaris. Terlalu banyak persediaan menyebabkan persediaan usang, sementara tidak memiliki persediaan yang cukup mengakibatkan penjualan yang hilang dan pelanggan yang kecewa karena kehabisan persediaan. Menemukan keseimbangan yang tepat dalam manajemen inventori bisa menjadi sulit, terlebih jika pabrik masih mengandalkan proses manual seperti spreadsheet.
Penundaan di bagian manapun dari rantai pasokan dapat mempengaruhi waktu tunggu dan meningkatnya biaya. Hal ini tidak lain karena kurangnya visibilitas inventaris otomotif sehingga menghambat rantai pasokan beroperasi secara maksimal. Inilah perlunya visibilitas pabrik secara real time untuk mendukung perencanaan inventori yang lebih baik. Perbedaan platform yang digunakan secara internal maupun di seluruh ekosistem turut menyulitkan pelacakan produk dalam rantai pasokan industri otomotif. Namun, saat ini sudah banyak perusahaan digital yang menyediakan inventory management system yang dapat diintegrasikan dengan warehouse management system maupun sistem yang sudah ada secara mudah, salah satunya adalah Machine Vision.
Integrated inventory management system menawarkan visibilitas item di seluruh channel, memastikan item tersedia di waktu dan tempat yang tepat. Salah satu perusahaan otomotif yang telah menerapkannya adalah Hyundai Mobis. Dengan sistem ini, Hyundai Mobis dapat mengintegrasikan data pesanan dari wilayah dan pusat distribusi serta memantau kelebihan dan kekurangan persediaan. Sehingga secara otomatis dapat memasok ke wilayah yang memiliki persediaan rendah dan mentransfer stok yang berlebihan ke daerah lain.
Tidak terbatas itu saja, berikut beberapa manfaat inventory management lainnya:
Penjadwalan produksi Memanfaatkan status ketersediaan material memungkinkan user mengetahui dengan tepat kapan material tersedia dan menjadwalkan waktu, jumlah produksi yang sesuai. Sistem manajemen inventaris akan memperbarui data secara real time, sehingga mendorong perusahaan lebih proaktif menyesuaikan rencana produksi seperlunya dan merencanakan penundaan yang tidak terduga.
Warehouse management Visibilitas inventaris memberikan wawasan untuk mengoptimalkan proses sehari-hari di gudang, meningkatkan efisiensi tenaga kerja, mengurangi biaya, dan mengirimkan produk pada konsumen dengan tepat waktu
Pemenuhan pemesanan Tanpa visibilitas ke inventaris otomotif, proses pemenuhan pesanan menjadi rumit dan tidak menguntungkan. Dengan integrasi manajemen inventori, Pesanan dapat secara otomatis diperiksa silang terhadap ketersediaan inventaris global dan diarahkan ke lokasi yang paling efisien, seperti: memenuhi dari lokasi gudang terdekat, menetapkan item tertentu ke gudang tertentu, atau memprioritaskan pesanan pelanggan yang penting.
Manajemen inventaris mendorong perusahaan secara proaktif memecahkan masalah pelanggan secara real time. Begitu barang produksi selesai maka akan masuk ke sistem secara otomatis sehingga perencanaan semua aktivitas termasuk pergerakan barang sampai berada di tangan pelanggan. Tidak ada lagi masalah dengan alasan kesulitan pelacakan barang, out of stock, dan mampu memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa.
Comments