top of page
Search
Writer's pictureMachine Vision Indonesia

Mengenal Minerva yang Mengantar Petrosea Menuju Industri 4.0


Sumber gambar: petrosea.com


Memutuskan untuk menjalankan transformasi ke industri 4.0 bukan perkara mudah. Petrosea, perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa & konstruksi serta jasa minyak & gas bumi menjadi salah satu yang berhasil mengimplementasikan industri 4.0.


Perjalanan transformasi digital Petrosea bermula pada tahun 2018. Pada saat itu, keberlangsungan bisnis menjadi taruhan. Perubahan industri, persyaratan dan peraturan yang semakin banyak, serta penolakan masyarakat terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan industri pertambangan yang telah memuncak menjadi ancaman bagi perusahaan. Petrosea bukan satu-satunya pemain di industri pertambangan, bukan pula pemain utama. Maka dari itu, mendobrak status quo dengan transformasi digital menjadi pilihan untuk bertahan.


Minerva, nama dewi dalam mitologi Romawi yang merupakan dewi kebijaksanaan dan strategi menjadi nama yang dipilih untuk proyek transformasi digital Petrosea. Dengan mengusung pendekatan 3D yang menangani diversifikasi dari batu bara, digitalisasi, dan dekarbonisasi dari proses operasi, Petrosea menjalankan transformasi digital pertamanya di proyek Tabang, Kalimantan Timur.


Pada proyek Tabang, Petrosea memanfaatkan serangkaian teknologi canggih, termasuk artificial intelligence (AI), sensor pintar, dan machine learning. Adanya sensor memungkinkan untuk dilakukan pemeliharaan prediktif pada armada truk, sehingga penggunaan truk bisa dikurangi, otomatis mengurangi jejak karbon. Selain itu dengan sensor pintar juga bisa mendeteksi dan mengatasi kerusakan sebelum terjadi. Artificial intelligence dikembangan oleh Petrosea sebagai langkah untuk beralih dari batu bara ke tembaga, nikel, emas, dan lithium. Dengan menggunakan AI, nantinya logam-logam tersebut bisa ditemukan dengan lebih cepat dan efisien.


Tantangan lainnya yang dihadapi Petrosea tidak lain adalah pengembangan SDM. Mayoritas pekerja di Tabang merupakan lulusan SMA, maka dari itu dibutuhkan metode training yang bisa membuat mereka tertarik untuk belajar dan memahami pekerjaan mereka dengan lebih baik. Untuk itu Petrosea mengembangkan aplikasi seluler dengan elemen gamification yang mudah dipahami. Training model ini dapat memastikan bahwa karyawan akan tetap terlibat dan menyelesaikan pelatihan mereka.


Melalui strategi transformasi digital ini, proyek Tabang menjadi salah satu proyek yang paling menguntungkan dengan mengurangi biaya dan meningkatkan produksi. Dalam kurun waktu enam bulan, Petrosea berhasil meraih ROI atas usahanya dalam melakukan transformasi digital.


Artikel ini merupakan rangkaian dari seri Machine Vision Inside Factory Vol. 2. Untuk membaca artikel dari seri Inside Factory Vol. 1, silahkan download di sini

Comentarios


Ready to digitally transform your company? 

Discuss with us how our solution enables future digital growth in your company 

Screenshot_2022-11-14_at_11.54.24_AM-removebg-preview.png
bottom of page