top of page
Search
Writer's pictureMachine Vision Indonesia

Panduan Lengkap Untuk Evaluasi Lini Produksi


Pentingnya evaluasi lini produksi

Dalam industri manufaktur yang kompetitif saat ini, memastikan efefisiensi dan produktivitas adalah keharusan agar bisnis mampu bersaing.


Setiap bisnis berada di bawah tekanan untuk produksi lebih banyak produk dengan kualitas lebih tinggi, lebih cepat, dan sumber daya yang sedikit. Dalam prakteknya, ini menjadi tantangan besar.

Oleh karena itu, proses produksi yang efisien adalah dasar dari tiap proses manufaktur yang sukses. Berbagai aspek peningkatan efisiensi lini produksi, termasuk:

  • KPI penting untuk ukur efisiensi

  • Menilai kondisi produksi saat ini

  • Tantangan dalam mengoptimalkan lini produksi

  • Metode berbeda untuk meningkatkan efisiensi

  • Mengukur dan memantau lini produksi untuk memastikan peningkatan yang berkelanjutan

  • Dan lain-lain.

Artikel ini akan menjelaskan evaluasi lini produksi, dimana akan ada pemahaman dan kumpulan strategi untuk meningkatkan operasi manufaktur. 


Efisiensi Lini Produksi

Efisiensi lini produksi adalah ukuran seberapa baik lini produksi bekerja dalam hal efisiensi, efektivitas biaya, dan produktivitas secara keseluruhan.


Mengukur dan mengoptimalkan efisiensi lini produksi penting karena beberapa alasan, termasuk:

  • Memenuhi permintaan pelanggan lebih efektif

  • Optimalkan sumber daya

  • Produktivitas meningkat

  • Meningkatkan moral karyawan


Cara Mengukur Efisiensi Lini Produksi

Setelah tahu pentingnya efisiensi, bagaimana mengukurnya? Berikut beberapa indikator kinerja utama (KPI):


  • Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Salah satu ukuran penting untuk melihat hasil kerja suatu mesin dibandingkan dengan hasil maksimal yang bisa dicapai. Lini produksi merupakan gabungan dari beberapa mesin, jadi OEE bisa digunakan mengukur keseluruhan lini.

OEE dihitung dengan tiga faktor: Availability x Performance x Quality


  • Work In Progress (WIP)

WIP adalah jumlah produk atau bagian yang belum selesai dalam proses produksi. Banyaknya WIP menunjukkan adanya hambatan. Penting mengelola WIP agar memastikan alur kerja yang lancar dan efisien.


  • Defect Rates

Persentase produk atau bagian cacat yang dibuat di lini produksi.


  • Throughput

Kecepatan produk dibuat dan dikirimkan dalam waktu yang ditentukan. Throughput tinggi menunjukkan lini produksi bekerja dengan kapasitas optimal dan hasil yang efisien.


  • Cycle Time

Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu produk secara lengkap dalam proses produksi.


  • Takt Time

Kecepatan yang dibutuhkan untuk memproduksi produk atau bagian agar memenuhi permintaan pelanggan.


Cara Menilai Kondisi Efisiensi Lini Produksi

1. Identifikasi Bottleneck melalui Observasi

Bottleneck adalah titik dalam proses produksi yang mengalami perlambatan atau penghentian total. Menghilangkan bottleneck adalah langkah kritis untuk meningkatkan efisiensi lini produksi.

Amati alur kerja saat ini dan minta masukan dari pekerja atau supervisor untuk identifikasi area yang bisa diperbaiki.


2. Analisis Alur Kerja untuk Identifikasi Ketidakefisienan

Gunakan tools seperti Production Planning atau Workflow & Process untuk memetakan alur kerja lini produksi dan efisiensi peralatan. Dokumentasikan tiap langkah dari awal sampai akhir, untuk:

  • Identifikasi Ketergantungan Tugas

Tinjau urutan tugas dan ketergantungannya, cari peluang untuk minimalkan waktu tunggu dengan mengatur ulang urutan tugas.

  • Analisis Keseimbangan Beban Kerja

Evaluasi distribusi kerja beban kerja di berbagai stasiun kerja atau tugas, dan cari keseimbangan.

  • Mencari Tumpah Tindih dan Serah Terima

Identifikasi mana banyak stasiun kerja atau tugas terlibat dalam menyelesaikan satu proses. Pastikan komunikasi jelas antara tugas dan stasiun kerja.

  • Identifikasi Aktifitas yang Tidak Menambah Nilai (Non-Value Added)

Identifikasi kegiatan berlebih seperti pengerjaan ulang yang tidak perlu dan inspeksi berlebihan.

  • Menilai Pemanfaatan Peralatan

Evaluasi optimasi peralatan dan alat pada tiap tahap proses produksi.


3. Menetapkan Metrik Kinerja Dasar

Metrik digunakan untuk patokan memantau efektivitas perubahan yang diterapkan. Tentukan KPI relevan. Ukur dan catat level kinerja saat ini sebagai benchmark dan pembanding pembaruan di masa depan.


4. Mengumpulkan Data dan Melakukan Audit Kinerja

Setelah sistem pengumpulan data ditetapkan, mulailah mengumpulkan data dan audit kinerja lini produksi. 


Gunakan metode pengumpulan data sensor, atau solusi software untuk mengambil metrik yang relevan. Pastikan proses pengumpulan data handal dan konsisten, serta melibatkan pemangku kepentingan terkait dalam proses audit untuk mendapatkan wawasan mendalam.


Tantangan dalam Evaluasi Lini Produksi

1. Tidak Suka Perubahan

Seringkali orang tidak menerima perubahan, bisa jadi mendapat penolakan dari karyawan atau orang yang terlibat.

Untuk atasi ini, penting berkomunikasi dengan baik dan beri penjelasan manfaat serta pastikan menyediakan dukungan dan pelatihan yang cukup membantu beradaptasi.


2. Dana dan Sumber Daya Terbatas

Untuk meningkatkan efisiensi perlu ada penggantian mesin, teknologi baru, atau pelatihan karyawan yang bisa memakan biaya. Jika anggaran terbatas, ini bisa jadi masalah.

Penting mengatur rencana dengan hati-hati. 


3. Proses yang Rumit

Proses lini produksi sangat kompleks dan sulit untuk dianalisis.

Untuk mengatasinya, penting untuk memetakan dan menganalisis proses dengan detail sebagai dasar untuk melakukan perbaikan. 


4. Menyeimbangan Efisiensi dan Kualitas

Penting menemukan keseimbangan antara efisiensi dan kualitas.

Implementasi solusi Manufacturing Execution System (MES) untuk memantau agar tidak ada penurunan kualitas saat berusaha meningkatkan efisiensi.


5. Kelola Perubahan dengan Baik

Memperbaiki efisiensi sering melibatkan perubahan besar dalam peran, tugas, dan proses. Semua ini bisa menyebabkan gangguan. 

Pastikan ada rencana jelas untuk melakukan perubahan, berkomunikasi dengan baik, melibatkan semua orang terkait, dan memberikan pelatihan serta dukungan.


6. Faktor Eksternal 

Perusahaan perlu memperhatikan hal-hal di luar seperti perubahan permintaan pasar, regulasi baru, atau masalah di supply chain. 

Perusahaan harus fleksibel dan cepat menyesuaikan rencana serta eksekusi terkait perubahan-perubahan ini. 


Strategi Meningkatkan Efisiensi Lini Produksi

1. Memperbaiki dan Menyederhanakan Proses

Penting membuat alur di lini produksi berjalan lancar, tanpa hambatan, dan secepat mungkin. Berikut cara melakukan nya: 

  • Gunakan Prinsip Lean Manufacturing  Menghilangkan hal-hal yang tidak meningkatkan kualitas produk, seperti langkah tidak perlu, contohnya Value Stream Mapping, Kanban, atau Just-In-Time


  • Mengurangi Pemborosan Apa pun tidak menambah nilai pada produk adalah pemborosan, seperti sisa bahan atau pergerakan berlebih. Perlu mengetahui di mana borosnya dan kemudian menghentikan pemborosan itu. 

  • Menstandarisasi Proses Kerja Berperan penting untuk memastikan operasi konsisten dan efisien. Penting untuk menetapkan prosedur kerja yang jelas dan mendokumentasikannya dalam SOP (Standard Operating Procedures) untuk meminimalkan proses, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi lini produksi secara keseluruhan.


2. Memperbarui Peralatan dan Teknologi

Beberapa langkah untuk membuatnya lebih baik: 

  • Pemeriksaan dan Perbaikan Berkala Menjaga mesin dalam kondisi optimal, mengurangi downtime. 


  • Mengganti Alat Lebih Baru Jika mesin lama dan lambat, mungkin sudah waktunya mengganti yang lebih baru dan lebih cepat. 


  • Otomatisasi Menggunakan robot untuk tugas yang berulang dapat membuat segalanya lebih cepat dan mengurangi kesalahan. 


3. Meningkatkan Kinerja Tenaga Kerja

Sebagian besar dari lini produksi yang berjalan lancar adalah memiliki tenaga kerja yang terampil dan termotivasi. Beberapa hal yang bisa dilakukan: 

  • Pelatihan Memberi tim kesempatan belajar keahlian baru atau meningkatkan keahlian yang telah ada berdampak signifikan. Pelatihan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) dapat menjadi alternatif yang aman dan praktis, serta memberikan pengalaman langsung yang bisa diakses dari berbagai lokasi.


  • Mendorong Ide Baru Memungkinkan semua orang berbagi pikiran tentang membuat hal-hal menjadi lebih baik dapat mengarah pada peningkatan yang besar. 


  • Penghargaan untuk Kerja yang Baik Mengucapkan “terima kasih” atau memberi sedikit ekstra pada orang-orang yang bekerja sangat baik dapat mendorong motivasi.


Kesimpulan

Evaluasi lini produksi merupakan langkah penting dalam peningkatan efisiensi manufaktur berguna untuk menjaga daya saing di industri. Perusahaan dapat memperoleh manfaat dari evaluasi lini produksi seperti pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan peningkatan tingkat kepuasan pelanggan. 


Penerapan perubahan diperlukan namun kompleks dan menantang, terutama dalam pengukuran dan pemantauan, berinvestasi dalam solusi smart manufacturing dapat menjadi pelengkap. 


Manufacturing Execution System (MES) terbukti mendukung bisnis dalam menghadapi tantangan implementasi dan memberikan peningkatan nyata dalam produktivitas dan pengurangan biaya.

Tim kami siap membantu perusahaan menjelajahi bagaimana solusi MES ini dapat diterapkan dalam operasi bisnis Anda untuk hasil yang lebih maksimal.


Hubungi kami untuk diskusi lebih lanjut, dan mari wujudkan potensi penuh efisiensi produksi Anda.






Commentaires


Ready to digitally transform your company? 

Discuss with us how our solution enables future digital growth in your company 

Screenshot_2022-11-14_at_11.54.24_AM-removebg-preview.png
bottom of page