top of page
Search
Writer's pictureMachine Vision Indonesia

Peran Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) Mendorong Sustainability


engineer menggunakan virtual reality dan augmented reality untuk inspeksi sistem kontrol mesin di pabrik

Dalam era di mana inovasi digital membentuk masa depan, Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) menjadi pionir dalam perjalanan menuju sustainability. World Economic Forum menyatakan bahwa VR dan AR adalah di antara "10 teknologi berkelanjutan teratas pada tahun 2020". Teknologi ini memiliki kekuatan untuk mendefinisikan kembali realitas dan membuka jalan menuju dunia dan industri yang lebih berkelanjutan.


VR: Pintu Menuju Visualisasi Berkelanjutan

Virtual Reality (VR) memberikan pengalaman yang sepenuhnya imersif, membawa pengguna ke lingkungan yang disimulasikan. Penting untuk upaya keberlanjutan, dampak terbesar VR adalah kemampuannya untuk memvisualisasikan proses kompleks dan mensimulasikan hasil dalam ruang virtual yang terkontrol. Ini dapat secara drastis mengurangi sumber daya yang diperlukan untuk pemodelan fisik dan pengujian di tempat, dengan demikian mengurangi limbah dan beban lingkungan.


Sebagai contoh, sebuah artikel penelitian dalam jurnal Sustainability menyoroti kasus di mana sistem VR digunakan untuk melatih operator di ruang mesin kapal, menghemat sekitar 30% energi melalui prosedur operasional yang dioptimalkan.


AR: Meningkatkan Keberlanjutan di Dunia Nyata

Augmented Reality (AR) meningkatkan persepsi dunia nyata kita dengan menambahkan informasi digital pada lingkungan fisik kita. Laporan oleh PTC menekankan bahwa AR dapat membantu organisasi mencapai tujuan keberlanjutan mereka dengan mengurangi limbah, meningkatkan aksesibilitas, dan mengurangi jejak karbon.


Sebagai contoh, aplikasi AR IKEA, IKEA Place, memungkinkan Anda untuk 'menempatkan' barang secara virtual di ruang Anda. Ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan tetapi juga mengurangi jejak karbon yang terkait dengan pengembalian dan penukaran.


VR dan AR: Pendidikan untuk Keberlanjutan

VR dan AR sedang merevolusi pendidikan, sebuah batu penjuru bagi masa depan yang berkelanjutan. Stanford University Virtual Human Interaction Lab menemukan bahwa VR dapat menciptakan lebih banyak empati terhadap masalah lingkungan dibandingkan media lainnya. Dengan pengalaman virtual langsung dari degradasi lingkungan, VR/AR menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang keberlanjutan.


Pelatihan dan Pengembangan Berkelanjutan

Di berbagai industri, VR dan AR menyampaikan pelatihan dan pengembangan yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk karyawan. Laporan dari ABI Research memprediksi bahwa pada tahun 2022, VR dalam pelatihan perusahaan akan menghasilkan lebih dari $6 miliar. Teknologi ini mengurangi kebutuhan untuk perjalanan, bahan, dan pelatihan langsung yang berpotensi berbahaya, yang semuanya berkontribusi pada dampak lingkungan yang lebih rendah.


Tantangan ke Depan

Meski memiliki potensi, perjalanan keberlanjutan VR dan AR tidak tanpa tantangan. Berikut beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan jika ingin segera adopsi teknologi ini:

  1. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan: Biaya awal implementasi VR dan AR bisa sangat tinggi, terutama untuk peralatan keras dan pengembangan konten. Selain itu, pemeliharaan perangkat keras dan pembaruan perangkat lunak juga memerlukan biaya berkelanjutan.

  2. Kurangnya Infrastruktur yang Tepat: Fasilitas dan teknologi yang memadai diperlukan untuk mengimplementasikan dan menjalankan solusi VR dan AR. Ini mungkin belum tersedia di semua lokasi atau mungkin memerlukan investasi yang signifikan.

  3. Hambatan Adopsi Pengguna: Walaupun VR dan AR menawarkan banyak manfaat, masih ada hambatan adopsi oleh pengguna, terutama di kalangan yang kurang familiar dengan teknologi ini. Mungkin diperlukan latihan dan pendampingan untuk membantu pengguna beradaptasi.

  4. Tantangan Energi dan Sumber Daya: VR dan AR membutuhkan perangkat yang canggih dan sering memerlukan banyak energi untuk bekerja. Ini bisa menjadi tantangan bagi keberlanjutan dan efisiensi energi.

  5. Isu Privasi dan Keamanan Data: Seiring dengan peningkatan penggunaan VR dan AR, masalah privasi dan keamanan data juga menjadi semakin penting. Perusahaan harus memastikan bahwa data pengguna ditangani dengan benar dan sistem mereka aman dari serangan siber.

Adopsi VR dan AR untuk keberlanjutan dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas, namun perlu diperhatikan berbagai tantangan di atas. Setiap tantangan ini perlu ditangani dengan strategi dan solusi yang tepat untuk memastikan implementasi teknologi ini berhasil dan berkelanjutan.


Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau

Memanfaatkan potensi VR dan AR membuat keberlanjutan menjadi tujuan yang dapat dicapai bukan sekadar aspirasi. Ketika perusahaan menggunakan teknologi ini untuk praktek industri hijau, mereka membuka jalan untuk inovasi yang bertanggung jawab. Gabungan VR, AR, dan keberlanjutan sedang membentuk narasi kemajuan yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.


Menggunakan teknologi VR dan AR dalam pencarian keberlanjutan adalah langkah berani menuju keharmonisan teknologi yang maju dengan kebutuhan planet kita. Upaya ini mencerminkan esensi inovasi dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan dan berkembang.


Ingin mengetahui potensi besar yang ditawarkan oleh VR dan AR untuk keberlanjutan dan ingin menjelajahi bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam program pelatihan dan pengembangan di perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami!



Machine Vision berpengalaman dalam merancang dan menyediakan solusi pelatihan VR dan AR yang inovatif. Solusi kami menawarkan pengalaman yang imersif dan efektif untuk membantu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tim Anda sambil berkontribusi pada tujuan keberlanjutan.

Comments


Ready to digitally transform your company? 

Discuss with us how our solution enables future digital growth in your company 

Screenshot_2022-11-14_at_11.54.24_AM-removebg-preview.png
bottom of page