Planned Maintenance adalah kegiatan perawatan atau pemeliharaan mesin yang diorganisir melalui sebuah perencanaan untuk mengurangi terjadinya suatu masalah atau kerusakan pada mesin. Planned maintenance atau perawatan terencana ini merupakan salah satu pilar dari Total Productive Maintenance (TPM). Planned maintenance dimulai dengan identifikasi alat dan service apa saja yang diperlukan untuk mengatasi suatu masalah.
Alur kerja untuk proses planned maintenance melibatkan beberapa langkah dibawah ini:
Identifikasi masalah dan susun work order Langkah ini nantinya akan menghasilkan informasi tentang cakupan detail masalah, aset utama yang menjadi masalah, dan masalah apa saja yang mungkin terkait dengannya
Periksa aset dan tempat lokasi Setelah menguraikan rincian pekerjaan, penting untuk memeriksa tempat, material dan hal-hal yang mungkin dapat menghalangi maintenance dilakukan
Pesan suku cadang yang diperlukan dan terapkan standar proses maintenance Identifikasi dan uraikan prosedur apa saja yang diperlukan untuk proses maintenance seperti prosedur penutupan, persyaratan akses dan tindakan keselamatan kerja
Berikan level prioritas dalam work order Tingkat prioritas tiap perusahaan bisa berbeda-beda. Ada yang menggunakan tingkat prioritas rendah, sedang atau tinggi. Ada juga yang menerapkan skala 1-5 saat memprioritaskan tugas. Aset dengan kekritisan tinggi dan tugas berdampak tinggi akan memiliki prioritas yang tinggi pula
Jadwalkan dan selesaikan Setelah fase perencanaan, maka fase penjadwalan pun dimulai. Penjadwalan maintenance merupakan proses yang terpisah dari planned maintenance, namun keduanya saling bergantung untuk menyelesaikan suatu maintenance
Planned maintenance akan menguntungkan perusahaan, diantaranya:
Meminimalisir biaya maintenance Dengan menguraikan masalah kecil, maintenance dapat diperbaiki dengan mudah sebelum menjadi kerusakan yang besar dan biaya yang mahal
Memperpanjang umur aset Merawat suatu aset dengan kondisi selalu baik akan memperpanjang waktu operasionalnya dan tidak perlu sering diganti
Meningkatkan keselamatan kerja Aset yang rusak turut menghentikan waktu henti karyawan, selain itu tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan karyawan
Mengurangi adanya downtime Downtime yang tidak terencana seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk diperbaiki. Hal ini akan menyebabkan kerugian pabrik, dimana biaya tenaga kerja dan operasi terus meningkat sementara produktivitas terhenti.
Planned maintenance merupakan kunci dari maintenance semua aset. Jika dilakukan dan terorganisir dengan baik, hal ini dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas keseluruhan pekerjaan.
Comments